Jumat, 13 Maret 2015

Latar Belakang Sejarah Isi Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda, dan KTN sebagai perantaranya. Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo ini merupakan siasat pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah intemasional yang perlu adanya campur tangan negara lain.
Perjanjian Renville

Isi Perjanjian Renville dari persetujuan itu adalah sebagai berikut.
  1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
  2. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesiaa Belanda.
  3. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
  4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
  5. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
  6. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.

Kerugian Perjanjian Renville Bagi Indonesia

Persetujuan Renville berhasil ditandatangani oleh kedua belah pihak tanggal 17 Januari 1948. Perjanjian Renville ini menyebabkan kedudukan Republik Indonesia semakin tersudut dan daerahnya semakin sempit. Hal ini merupakan ini merupakan akibat dari diakuinya garis Van Mook sebagai garis perbatasan baru hasil Agresi Militer Belanda 1. Sementara itu, kedudukan Belanda semakin bertambah kuat dengan terbentuknya negara-negara boneka.

Setelah penandatanganan Persetujuan Renville, pihak pemerintah menghadapi tentangan sangat berat dan mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuchlin jatuh. Kabinet Amir Syarifuddin kemudian digantikan oleh Kabinet Harta. Namun di bawah pemerintahan Hatta muncul banyak rongrongan dan salah satunva dilakukan oleh bekas Perdana Menteri Amir Syarifuddin dengan organisasinya yang bernama Front Demokrasi Rakyat. Puncak dari pergolakan itu adalah pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, keadaan seperti itu dimanfaatkan pihak Belanda untuk melancarkan Militer 2.

 http://jagosejarah.blogspot.com/2014/09/perjanjian-renville.html

Sejarah Panjang Pemberantasan Korupsi di Indonesia : "Tak Pernah Terhenti"

Komitmen pemberantasan korupsi  merupakan tonggak penting dalam pemerintahan sebuah negara. Di Indonesia, hampir setiap pemilihan kepala negara tak luput dari kesungguhan meneropong apa komitmen yang diberikan oleh calon kepala negara untuk memberantas korupsi. Tak pelak ini terjadi karena korupsi terus terjadi menggerus hak rakyat atas kekayaan negara. Kekayaan negara yang berlimpah, nyaris tak tersisa untuk kesejahteraan masyarakat. Semuanya tergerus oleh perilaku licik birokrat berkongkalingkong dengan para koruptor. Komitmen pemberantasan korupsi ini juga menjadi daya tarik pemilih untuk mencari calon kepala negara yang memiliki komitmen nyata dan memberikan secercah harapan bahwa setiap orang yang berbuat curang pada negara layak diusut sampai penghabisan.

Komitmen kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentu masih terngiang dalam pendengaran kita, bahkan mungkin lengkap dengan cengkok gaya bahasa dalam pidatonya yang disampaikan bahwa dirinya akan berada di garda terdepan dalam pemberantasan negeri ini. Rupanya komitmen yang disampaikan oleh SBY ini bukan barang baru. Pendahulunya, Soeharto pernah menyatakan komitmen yang sama. Saat itu tahun 1970  bersamaa dengan Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Soeharto-Presiden saat itu-mencoba meyakinkan rakyat bahwa komitemn memberantas korupsi dalam  pemerintahannya sangat besar dan ia juga menegaskan bahwa dia sendiri yang akan memimpin pemberantasan korupsi. “Seharusnya tidak ada keraguan, saya sendiri yang akan memimpin.”

Tak semudah diucapkan, komitmen pemberantasan korupsi memang berat untuk dilakukan. Berbagai upaya pemberantasan korupsi dicanangkan di setiap periode pemerintahan negara ini. Beberapa referensi menyatakan bahwa pemberantasan korupsi secara yuridis baru dimulai pada tahun 1957, dengan keluarnya Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/06/1957. Peraturan yang dikenal dengan Peraturan tentang Pemberantasan Korupsi ini dibuat oleh penguasa militer waktu itu, yaitu Penguasa Militer Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

Di masa awal Orde Baru, pemerintah menerbitkan Keppres No.28 Tahun 1967 tentang Pembentukan Tim Pemberantasan Korupsi. Dalam pelaksanaannya, tim tidak bisa melakukan pemberantasan korupsi secara maksimal, bahkan bisa dikatakan hampir tidak berfungsi. Peraturan ini malahan memicu berbagai bentuk protes dan demonstrasi mulai tahun 1969 dan puncaknya di tahun 1970 yang kemudian ditandai dengan dibentuknya Komisi IV yang bertugas menganalisa permasalahan dalam birokrasi dan mengeluarkan rekomendasi untuk mengatasinya.

Masih di tahun yang sama, mantan wakil presiden pertama RI Bung Hatta memunculkan wacana bahwa korupsi telah membudaya di Indonesia. Padahal, lanjut Hatta, korupsi telah menjadi perilaku dari sebuah rezim baru yang dipimpin Soeharto, padahal usia rezim ini masih begitu muda.  Hatta seperti merasakan cita-cita pendiri Republik ini telah dikhianati dalam masa yang masih sangat muda.  Ahli sejarah JJ Rizal mengungkapkan, “Hatta saat itu merasa cita-cita negara telah dikhianati dan lebih parah lagi karena korupsi itu justru seperti diberi fasilitas. Padahal menurut dia, tak ada kompromi apapun dengan korupsi.”

Banjir Peraturan Pemberantasan Korupsi
Orde baru  bisa dibilang paling banyak mengeluarkan peraturan karena masa Orde Baru yang cukup panjang. Namun sayangnya tidak banyak peraturan yang dibuat itu berlaku efektif dan membuat korupsi sedikit berkurang dari bumi Indonesia. Menyambung pidatonya di Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1970, pemerintahan Soeharto mengeluarkan UU No.3 tahun 1971 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi.  Aturan ini menerapkan pidana penjara maksimum seumur hidup serta denda maksimum Rp 30 juta bagi semua delik yang dikategorikan korupsi.

Melengkapi undang-undang tersebut,  dokumen negara Garis-garis Besar Besar Haluan Negara (GBHN) yang berisi salah satunya adalah kemauan rakyat untuk memberantas korupsi. Namun pelaksanaan GBHN ini bocor karena pengelolaan negara diwarnai banyak kecurangan dan kebocoran anggaran negara di semua sektor tanpa ada kontrol sama sekali.
 
Organ-organ negara seperti parlemen yang memiliki fungsi pengawasan dibuat lemah. Anggaran DPR ditentukan oleh pemerintah sehingga fungsi pengawasan tak ada lagi. Lembaga yudikatif pun dibuat serupa oleh rezim Orde Baru, sehingga taka da kekuatan yang tersisa untuk bisa mengadili kasus-kasus korupsi secara independen. Kekuatan masyarakat sipil dimandulkan, penguasa Orde Baru secara perlahan membatasi ruang gerak masyarakat dan melakukan intervensi demi mempertahankan kekuasaannya.

Berikut ini beberapa peraturan yang terbit di masa Orde Baru  berkaitan dengan pemberantasan korupsi  :
  • GBHN Tahun 1973 tentang Pembinaan Aparatur yang Berwibawa dan Bersih dalam Pengelolaan Negara;
  • GBHN Tahun 1978 tentang Kebijakan dan Langkah-Langkah dalam rangka Penertiban Aparatur Negara dari Masalah Korupsi, Penyalahgunaan Wewenang, Kebocoran dan Pemborosan Kekayaan dan Kuangan Negara, Pungutan-Pungutan Liar serta Berbagai Bentuk Penyelewengan Lainnya yang Menghambat Pelaksanaan Pembangunan;
  • Undang-Undang No.3 Tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi;
  • Keppres No. 52 Tahun 1971 tentang Pelaporan Pajak Para Pejabat dan PNS;
  • Inpres Nomor 9 Tahun 1977 tentang Operasi Penertiban;
  • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap.
     

Reformasi : Perjuangan pemberantasan korupsi masih berlangsung
Berganti rezim, berganti pula harapan rakyat Indonesia untuk bisa mengenyahkan koruptor dari Indonesia. Orde Baru kandas, muncul pemerintahan baru yang lahir dari gerakan reformasi pada tahun 1998. Di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid Muncul Tap MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Pengelolaan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Pemerintahan Gus Dur kemudian membentuk badan-badan negara untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi, antara lain: Tim Gabungan Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Ombudsman Nasional, Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara dan beberapa lainnya.

Pada masa itu, ada beberapa catatan langkah radikal yang dilakukan oleh pemerintahan Gus Dur. Salah satunya, mengangkat Baharudin Lopa sebagai Menteri Kehakiman yang kemudian menjadi Jaksa Agung. Kejaksaan Agung RI sempat melakukan langkah-langkah kongkret penegakan hukum korupsi. Banyak koruptor kelas kakap yang diperiksa dan dijadikan tersangka pada saat itu.

Di masa kepemimpinan Megawati Soekarno Putri, berbagai kasus korupsi menguap dan berakhir dengan cerita yang tidak memuaskan masyarakat. Masyarakat mulai meragukan komitmen pemberantasan korupsi pemerintahan saat itu karena banyaknya BUMN yang ditenggarai banyak korupsi namun tak bisa dituntaskan. Korupsi di BULOG salah satunya.
 
Di tengah kepercayaan masyarakat yang sangat rendah terhadap lembaga negara yang seharusnya mengurusi korupsi, pemerintahan Megawati kemudia membentuk Komisi Pemberantasan TIndak Pidana Korupsi (KPTPK). Pembentukan lembaga ini merupakan terobosan hukum atas mandeknya upaya pemberantasan korupsi di negara ini. Ini yang kemudian menjadi cikal bakal Komisi Pemberantasan Korupsi.

KPK Lahir, Pemberantasan Korupsi Tak Pernah Terhenti
Perjalanan panjang memberantas korupsi seperti mendapatkan angin segar ketika muncul sebuah lembaga negara yang memiliki tugas dan kewenangan yang jelas untuk memberantas korupsi. Meskipun sebelumnya, ini dibilang terlambag dari agenda yang diamanatkan oleh ketentuan Pasal 43 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, pembahasan RUU KPK dapat dikatakan merupakan bentuk keseriusan pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam pemberantasan korupsi.  Keterlambatan pembahasan RUU tersebut dilatarbelakangi oleh banyak sebab. Pertama, perubahan konstitusi uang berimpilkasi pada perubahan peta ketatanegaraan. Kedua, kecenderungan legislative heavy pada DPR. Ketiga, kecenderungan tirani DPR. Keterlambatan pembahasan RUU KPK salah satunya juga disebabkan oleh persolan internal yang melanda system politik di Indonesia pada era reformasi.

Di era  Presiden SBY, visi pemberantasan korupsi tercermin dari langkah awal yang dilakukannya dengan menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 dan kemudian dilanjutkan dengan penyiapan Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN) yang disusun oleh Bappenas. RAN Pemberantasan Korupsi itu berlaku pada tahun 2004-2009. Dengan menggunakan paradigma sistem hukum, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono diuntungkan sistem hukum yang mapan, keberadaan KPK melalui Undang-undang Nomor 30 Tahun  2002, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang terpisah dari pengadilan umum, dukungan internasional (structure), dan instrument hukum yang saling mendukung antara hukum nasional dan hukum internasional.

Pemerintahan boleh berganti rezim, berganti pemimpin, namun rakyat Indonesia menginginkan pemimpin yang benar-benar berkomitmen besar dalam pemberantasan korupsi. Harapan dan keinginan kuat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi telah disandarkan di pundak pemimpin baru negara ini yang akan memulai perjalanan panjangnya pada bulan Oktober mendatang. Kemauan politik kuat yang ditunjukkan untuk mendukung lembaga pemberantas korupsi di negeri ini yang nantinya akan dicatat sebagai sejarah baik atas panjangnya upaya pemberantasan korupsi yang selama ini sudah dilakukan. Semoga!

Bibliografi:
  • Wijayanto ;  Zachrie, Ridwan [ed.].  2009. Korupsi Mengorupsi Indonesia.  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Muslim, Mahmuddin ; Mahbub, Agus Sahlan ; Erwin, Ahmad Yulden [ed.]. 2004.  Jalan Panjang Menuju KPTK.  Jakarta: Gerak Indonesia dan Yayasan Tifa.
  • Chalid, Hamid ; Johan, Abdi Kurnia. 2010. Politik Hukum Pemberantasan Korupsi Tiga Zaman : Orde Lama, Orde Baru dan Era Reformasi. Jakarta: Masyarakat Transparansi Indonesia.
  • Wawancara dan berbagai sumber lain
BIOGRAFI RIDWAN KAMIL

Sosok walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Berikut Biografi dan Profil dari Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota Bandung. Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya, ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar di kelasnya.


Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingg 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.

Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh-bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.

Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2], serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).

Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.

Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering
mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. Ridwan kamil memiliki akun twitter yang beralamat di @ridwankamil

Biodata Ridwan Kamil

Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Istri
Anak
Almamater
Pekerjaan

Mochamad Ridwan Kamil S.T. MUD
Bandung, 4 Oktober 1971
Atalia Praratya Kamil
Camillia Laetitia Azzahra
Emmiril Khan Mumtadz
University Of California (S2),
Institut Teknologi Bandung (S1)
Arsitek,
Dosen di ITB,
Walikota Bandung (Sekarang)


 http://kolom-biografi.blogspot.com/2014/09/biografi-ridwan-kamil-walikota-bandung.html

RAHASIA SEJARAH SESUNGGUHNYA G 30 S PKI DI INDONESIA

                Gerakan pmberontakan g 30 s pki sejarah yang di ketahui masyrakat selama ini adalah bukan sejarah yang sesungguhnya terjadi, karena di situ ada kebohongan-kebohongan yang memutar balikan fakta sejarah kebenaran sesungguhnya tidak diungkap.
                Awal mula sejarah presiden sukarno kiblat politiknya adalah ke rusia yang dimana disitu ada negara besar yang bernama unisoviet dan negaranya berpaham komunis dan lawan negara unisoviet musuh abadinya yaitu amerika serikat yang berpaham liberalisme, presiden sukarno pernah membuat NASAKOM ( Nasionalis Agama dan Komunis ) dan sangat anti amerika dan juga tidak menyukai negara paman sam itu alasanya salah satunya negara indonesia dan sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh negara amerika serikat.
               situasi politik pada waktu itu di indonesia sukarno sangat disegani dan di hormati di indonesia khususnya dan umum nya di dunia dengan ketegasannya dalam memimpin negara indonesaia, negara amerika mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan indonesia yang dipimpin oleh sukarno lewat peran CIA disusunlah sebuah rencana, kebetulan pada waktu itu presiden sukarno sudah sakit-sakitan, lewat suharto amerika mulai melancarkan penggulungan presiden sukarno pada waktu itu partai politik yang sangat dekat dengan presiden sukarno adalah PKI ( Partai Kmunis Indonesia ).
              PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintahan bahkan ketua MPR sendiri Aidit seorang tokoh PKI dan menteri-mentri dan gubernur hampir rata-rata dari PKI jadi tidak mungkin kalau PKI yang akan menggulingkan pemerintahan sukarno dan membunuh ke 7 para jendral alasan yang logis saja PKI tanpa harus memberontak dia sudah menguasai pemerintahan dan parlemen hampir seluruhnya jadi disini jelas pada waktu itu suharto membuat rencana justru memfitnah PKI yang memberontak dengan alasan adanya dewan jendral yang kejadiannya PKI yang menculik dan membunuh para jendral padahal yang melakukan itu semua bukan PKI tapi suharto di bantu oleh CIA yang didalangi oleh negara amerika serikat yang ingin menggulingkan kepemimpinan presiden sukarno yang kiblat polotiknya ke rusia yang selama ini lawan abadinya negara amerika serikat.
                Kesaksian mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama HARYA SUDIRJA bahwa Bung Karno menginginkan Menpangad Letjen Achmad Yani menjadi Presiden kedua bila kesehatan Proklamator itu menurun, ternyata sudah lebih dahulu diketahui isteri dan putra-putri pahlawan revolusi tersebut. "Bapak sendiri sudah cerita kepada kami (isteri dan putra-putri Yani) bahwa dia bakal menjadi Presiden.Waktu itu Bapak berpesan, jangan dulu bilang sama orang lain", ujar putra-putri Achmad Yani : Rully Yani, Elina Yani,Yuni Yani dan Edi Yani - Sebelumnya diberitakan dalam acara diskusi "Jakarta - Forum Live, Peristiwa G-30S/PKI, Upaya Mencari Kebenaran" terungkap kesaksian baru, yaitu beberapa hari sebelum peristiwa kelam dalam sejarah republik ini meletus, Bung Karno pernah meminta Menpangad Letjen Achmad Yani menggantikan dirinya menjadi presiden bila kesehatan proklamator itu menurun.
               Kesaksian tersebut disampaikan salah satu peserta diskusi: Harya Sudirja. Menurut mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama ini, hal itu disampaikan oleh Letjen Achmad Yani secara pribadi pada dirinya dalam perjalanan menuju Istana Bogor tanggal 11 September 1965. Putra-putri Achmad Yani kemudian menjelaskan, kabar baik itu sudah diketahui pihak keluarga 2 (dua) bulan sebelum meletusnya peristiwa berdarah G-30S/PKI. "Waktu itu ketika pulang dari rapat dengan Bung Karno beserta para petinggi negara, Bapak cerita sama ibu bahwa kelak bakal jadi presiden", kenang Yuni Yani, putri keenam Achmad Yani. "Setelah cerita sama ibu, esok harinya sepulang main golf, Bapak juga menceritakan itu kepada kami putra-putrinya. Sambil tertawa, kami bertanya, "Benar nih Pak?" Jawab Bapak ketika itu, "Ya", ucapnya. Menurut Yuni, berita baik itu juga mereka dengar dari ajudan Bapak yang mengatakan Bapak bakal jadi presiden. Makanya ajudan menyarankan supaya siap-siap pindah ke Istana.
             Sedangkan menurut Elina Yani (putri keempat), saat kakaknya Amelia Yani menyusun buku tentang Bapak, mereka menemui Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai salah satu nara sumber. "Waktu itu, Pak Sarwo cerita bahwa Bapak dulu diminta Bung Karno menjadi presiden bila kesehatan Proklamator itu tidak juga membaik. Permintaan itu disampaikan Bung Karno dalam rapat petinggi negara. Di situ antara lain, ada Soebandrio, Chaerul Saleh dan AH Nasution", katanya. "Bung Karno bilang, Yani kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi Presiden", kata Sarwo Edhie seperti ditirukan Elina.
              Presiden sukarno sakitnya semakin parah dan keparahan sakitnya ini justru direncanakan oleh CIA lewat suharto dengan membiarkan semakin parah dan tidak memberikan pengobatan yang tepat pada presiden sukarno yang tujuanya agar presiden sukarno tidak sembuh dan diharapkan meninggal dunia,  disini juga di hembuskan fitnah oleh CIA lewat suharto bahwa yang membuat sukarno sakit dan yang melakukan pembiaran adalah PKI.
             Dengan semakin parahnya presiden sukarno dengan sakitnya terdengar kabar akan memberikan jabatannya sebagai presiden kepada jendral ahmad yani dan itu dibenarkan Yuni pihak keluarga senang mendengar berita Bapak bakal jadi Presiden. Namun ibunya (Alm.Nyonya Yayuk Ruliah A.Yani) usai makan malam membuat ramalan bahwa kalau Bapak tidak jadi presiden, bisa dibunuh. "Ternyata ramalan ibu benar. Belum sempat menjadi presiden menggantikan Bung Karno,Bapak dibunuh secara kejam dengan disaksikan adik-adik kami. Untung dan Eddy. "Kalau Bapakmu tidak jadi presiden, ya nangendi (bahasa Jawa artinya :kemana) bisa dibunuh", kata Nyonya Yani seperti ditirukan Yuni. Lalu siapa pembunuhnya ? Menurut Yuni, Ibu dulu mencurigai dalang pembunuhan ayahnya adalah petinggi militer yang membenci Achmad Yani. Dan yang dicurigai adalah Soeharto. Mengapa Soeharto membenci A.Yani ? Yuni mengatakan,sewaktu Soeharto menjual pentil dan ban yang menangkap adalah Bapaknya. "Bapak memang tidak suka militer berdagang.Tindakan Bapak ini tentunya menyinggung perasaan Soeharto". "Selain itu, usia Bapak juga lebih muda, sedangkan jabatannya lebih tinggi dari Soeharto", katanya.
                Sedangkan Rully Yani (putri sulung) yakin pembunuh Bapaknya adalah prajurit yang disuruh oleh atasannya."Siapa orangnya, ini yang perlu dicari", katanya.Mungkin juga, lanjutnya, orang-orang yang tidak suka terhadap sikap Bapak yang menentang upaya mempersenjatai buruh, nelayan dan petani. "Bapak dulu kan tidak suka rakyat dipersenjatai. Yang bisa dipersenjatai adalah militer saja", katanya. Menurut dia, penjelasan mantan tahanan politik G-30S/PKI Abdul Latief bahwa Soeharto dalang G-30S/PKI sudah bisa menjadi dasar untuk melakukan penelitian oleh pihak yang berwajib. "Ini penting demi lurusnya sejarah. Dan kamipun merasa puas kalau sudah tahu dalang pembunuhan ayah kami", katanya. Dia berharap, kepada semua pelaku sejarah yang masih hidup bersaksilah supaya masalah itu bisa selesai dengan cepat dan tidak menjadi tanda tanya besar bagi generasi muda bangsa ini. Kesaksian istri dan putra-putri A.Yani bahwa Bapaknyalah yang ditunjuk Bung Karno untuk jadi Presiden kedua menggantikan dirinya, dibenarkan oleh mantan Asisten Bidang Operasi KOTI (Komando Operasi Tertinggi), Marsekal Madya (Purn) Sri Mulyono Herlambang dan ajudan A.Yani, Kolonel (Purn) Subardi. Apa yang diucapkan putra-putri Jenderal A.Yani itu benar. Dikalangan petinggi militer informasi tersebut sudah santer dibicarakan. Apalagi hubungan Bung Karno dan A.Yani sangat dekat, ujar Herlambang. Baik Herlambang maupun Subardi menyebutkan, walaupun tidak terdengar langsung pernyataan Bung Karno bahwa dia memilih A.Yani sebagai Presiden kedua jika ia sakit, namun keduanya percaya akan berita itu. "Hubungan Bung Karno dengan A.Yani akrab dan Yani memang terkenal cerdas, hingga wajar jika kemudian ditunjuk presiden",kata Herlambang. "Hubungan saya dengan A.Yani sangat dekat, hingga saya tahu betapa dekatnya hubungan Bung Karno dengan A.Yani", ujar Herlambang yang saat ini sedang menyusun buku putih peristiwa G-30S/PKI. Menyinggung tentang kecurigaan Yayuk Ruliah A.Yani (istri A.Yani), bahwa dalang pembunuh suaminya adalah Soeharto, Herlambang mengatakan bisa jadi seperti itu. Pasalnya 2 (dua) bulan sebelum peristiwa berdarah PKI, Bung Karno sudah menunjuk A.Yani sebagai penggantinya. Tentu saja hal ini membuat iri orang yang berambisi jadi presiden.Waktu itu peran CIA memang dicurigai ada, apalagi amerika serikat tidak menyukai Bung Karno karena terlalu vokal.
                Sedangkan Yani merupakan orang dekat Bung Karno. Ditambahkan Herlambang, hubungan A.Yani dengan Soeharto saat itu kurang harmonis. Soeharto memang benci pada A.Yani. Ini gara-gara Yani menangkap Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban. Selain itu Soeharto juga merasa iri karena usia Yani lebih muda, sementara jabatannya lebih tinggi. Terlebih saat A.Yani menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Bung Karno meningkatkan status KASAD menjadi Panglima Angkatan Darat. "Dan waktu itu A.Yani bisa melakukan apa saja atas petunjuk Panglima Tertinggi Soekarno, tentu saja hal ini membuat Soeharto iri pada A.Yani.
               Dijelaskan juga, sebenarnya mantan presiden Orde Baru itu tidak hanya membenci A.Yani,tapi semua Jenderal Pahlawan Revolusi. D.I.Panjaitan dibenci Soeharto gara-gara persoalan pengadaan barang dan juga berkaitan dengan penjualan pentil dan ban. Sedangkan kebenciannya terhadap MT. Haryono berkaitan dengan hasil sekolah di SESKOAD. Disitu Soeharto ingin dijagokan tapi MT.Haryono tidak setuju. Terhadap Sutoyo, gara-gara ia sebagai Oditur dipersiapkan untuk mengadili Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban itu. Menurut Subardi, ketahuan sekali dari raut wajah Soeharto kalau dia tidak menyukai A.Yani. Secara tidak langsung istri A.Yani mencurigai Soeharto.
               Dan ternyata surat supersemar ( surat perintah sebelas maret ) yang selama ini diakui oleh suharto sebagai surat perintah dari presiden sukarno untuk mengangkat dirinya ( suharto ) menggantikan sukarno menjadi presiden, padahal isinya surat itu bukan seperti itu tapi perintah untuk mengamankan situasi keamanan yang pada waktu itu sedang memanas.
              Surat SUPERSEMAR yang asli yang selama ini di bicarakan itu tidak pernah diperlihatkan oleh suharto kepada umum yang di perlihatkan surat supersemar yang palsu yang dibuat oleh dia sendiri, yang mengangkat suharto menjadi presiden selama 32 tahun.
              Strategi memputar balikan fakta sejarah ini berhasil dilakukn oleh CIA lewat suharto yang di dukung oleh negara amerika serikat, hasilnya PKI berhasil difitnah sebagai pembunuh para jendral juga sebagai yang membuat kekacauan yang ingin menggulingkan pemerintahan sukarno dan ingin mengganti PANCASILA sebagai pedoman negara indonesia bahkan sukarno dianggap juga sebagai antek-antek dan pendukung PKI padahal semua itu salah yang sejujurnya adalah kesimpulannya yang menggulingkan pemerintahan  sukarno dan yang membunuh para jendral serta yang membuat kekacauan kudeta adakah ulah CIA oleh negara amerika serikat lewat tangan suharto yang selama ini pernah menjadi presiden indonesia selama 32 tahun lamanya.
              Itulah fakta sesungguhnya sejarah yang selama ini pernah menggurat negara kesatuan republik infonesia, semoga kita semua bisa menghilangkan buruk sangka dan kebencian yang selama ini kita rasakan, hilangkan pikiran buruk tentang PKI sebenarnya tidak pernah melakukan semua itu janganlah memandang sebelah mata kepada mantan PKI karena itu tidak adil menuduh yang tidak pernah mereka lakukan


RAHASIA SEJARAH SESUNGGUHNYA G 30 S PKI DI INDONESIA

                Gerakan pmberontakan g 30 s pki sejarah yang di ketahui masyrakat selama ini adalah bukan sejarah yang sesungguhnya terjadi, karena di situ ada kebohongan-kebohongan yang memutar balikan fakta sejarah kebenaran sesungguhnya tidak diungkap.
                Awal mula sejarah presiden sukarno kiblat politiknya adalah ke rusia yang dimana disitu ada negara besar yang bernama unisoviet dan negaranya berpaham komunis dan lawan negara unisoviet musuh abadinya yaitu amerika serikat yang berpaham liberalisme, presiden sukarno pernah membuat NASAKOM ( Nasionalis Agama dan Komunis ) dan sangat anti amerika dan juga tidak menyukai negara paman sam itu alasanya salah satunya negara indonesia dan sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh negara amerika serikat.
               situasi politik pada waktu itu di indonesia sukarno sangat disegani dan di hormati di indonesia khususnya dan umum nya di dunia dengan ketegasannya dalam memimpin negara indonesaia, negara amerika mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan indonesia yang dipimpin oleh sukarno lewat peran CIA disusunlah sebuah rencana, kebetulan pada waktu itu presiden sukarno sudah sakit-sakitan, lewat suharto amerika mulai melancarkan penggulungan presiden sukarno pada waktu itu partai politik yang sangat dekat dengan presiden sukarno adalah PKI ( Partai Kmunis Indonesia ).
              PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintahan bahkan ketua MPR sendiri Aidit seorang tokoh PKI dan menteri-mentri dan gubernur hampir rata-rata dari PKI jadi tidak mungkin kalau PKI yang akan menggulingkan pemerintahan sukarno dan membunuh ke 7 para jendral alasan yang logis saja PKI tanpa harus memberontak dia sudah menguasai pemerintahan dan parlemen hampir seluruhnya jadi disini jelas pada waktu itu suharto membuat rencana justru memfitnah PKI yang memberontak dengan alasan adanya dewan jendral yang kejadiannya PKI yang menculik dan membunuh para jendral padahal yang melakukan itu semua bukan PKI tapi suharto di bantu oleh CIA yang didalangi oleh negara amerika serikat yang ingin menggulingkan kepemimpinan presiden sukarno yang kiblat polotiknya ke rusia yang selama ini lawan abadinya negara amerika serikat.
                Kesaksian mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama HARYA SUDIRJA bahwa Bung Karno menginginkan Menpangad Letjen Achmad Yani menjadi Presiden kedua bila kesehatan Proklamator itu menurun, ternyata sudah lebih dahulu diketahui isteri dan putra-putri pahlawan revolusi tersebut. "Bapak sendiri sudah cerita kepada kami (isteri dan putra-putri Yani) bahwa dia bakal menjadi Presiden.Waktu itu Bapak berpesan, jangan dulu bilang sama orang lain", ujar putra-putri Achmad Yani : Rully Yani, Elina Yani,Yuni Yani dan Edi Yani - Sebelumnya diberitakan dalam acara diskusi "Jakarta - Forum Live, Peristiwa G-30S/PKI, Upaya Mencari Kebenaran" terungkap kesaksian baru, yaitu beberapa hari sebelum peristiwa kelam dalam sejarah republik ini meletus, Bung Karno pernah meminta Menpangad Letjen Achmad Yani menggantikan dirinya menjadi presiden bila kesehatan proklamator itu menurun.
               Kesaksian tersebut disampaikan salah satu peserta diskusi: Harya Sudirja. Menurut mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama ini, hal itu disampaikan oleh Letjen Achmad Yani secara pribadi pada dirinya dalam perjalanan menuju Istana Bogor tanggal 11 September 1965. Putra-putri Achmad Yani kemudian menjelaskan, kabar baik itu sudah diketahui pihak keluarga 2 (dua) bulan sebelum meletusnya peristiwa berdarah G-30S/PKI. "Waktu itu ketika pulang dari rapat dengan Bung Karno beserta para petinggi negara, Bapak cerita sama ibu bahwa kelak bakal jadi presiden", kenang Yuni Yani, putri keenam Achmad Yani. "Setelah cerita sama ibu, esok harinya sepulang main golf, Bapak juga menceritakan itu kepada kami putra-putrinya. Sambil tertawa, kami bertanya, "Benar nih Pak?" Jawab Bapak ketika itu, "Ya", ucapnya. Menurut Yuni, berita baik itu juga mereka dengar dari ajudan Bapak yang mengatakan Bapak bakal jadi presiden. Makanya ajudan menyarankan supaya siap-siap pindah ke Istana.
             Sedangkan menurut Elina Yani (putri keempat), saat kakaknya Amelia Yani menyusun buku tentang Bapak, mereka menemui Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai salah satu nara sumber. "Waktu itu, Pak Sarwo cerita bahwa Bapak dulu diminta Bung Karno menjadi presiden bila kesehatan Proklamator itu tidak juga membaik. Permintaan itu disampaikan Bung Karno dalam rapat petinggi negara. Di situ antara lain, ada Soebandrio, Chaerul Saleh dan AH Nasution", katanya. "Bung Karno bilang, Yani kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi Presiden", kata Sarwo Edhie seperti ditirukan Elina.
              Presiden sukarno sakitnya semakin parah dan keparahan sakitnya ini justru direncanakan oleh CIA lewat suharto dengan membiarkan semakin parah dan tidak memberikan pengobatan yang tepat pada presiden sukarno yang tujuanya agar presiden sukarno tidak sembuh dan diharapkan meninggal dunia,  disini juga di hembuskan fitnah oleh CIA lewat suharto bahwa yang membuat sukarno sakit dan yang melakukan pembiaran adalah PKI.
             Dengan semakin parahnya presiden sukarno dengan sakitnya terdengar kabar akan memberikan jabatannya sebagai presiden kepada jendral ahmad yani dan itu dibenarkan Yuni pihak keluarga senang mendengar berita Bapak bakal jadi Presiden. Namun ibunya (Alm.Nyonya Yayuk Ruliah A.Yani) usai makan malam membuat ramalan bahwa kalau Bapak tidak jadi presiden, bisa dibunuh. "Ternyata ramalan ibu benar. Belum sempat menjadi presiden menggantikan Bung Karno,Bapak dibunuh secara kejam dengan disaksikan adik-adik kami. Untung dan Eddy. "Kalau Bapakmu tidak jadi presiden, ya nangendi (bahasa Jawa artinya :kemana) bisa dibunuh", kata Nyonya Yani seperti ditirukan Yuni. Lalu siapa pembunuhnya ? Menurut Yuni, Ibu dulu mencurigai dalang pembunuhan ayahnya adalah petinggi militer yang membenci Achmad Yani. Dan yang dicurigai adalah Soeharto. Mengapa Soeharto membenci A.Yani ? Yuni mengatakan,sewaktu Soeharto menjual pentil dan ban yang menangkap adalah Bapaknya. "Bapak memang tidak suka militer berdagang.Tindakan Bapak ini tentunya menyinggung perasaan Soeharto". "Selain itu, usia Bapak juga lebih muda, sedangkan jabatannya lebih tinggi dari Soeharto", katanya.
                Sedangkan Rully Yani (putri sulung) yakin pembunuh Bapaknya adalah prajurit yang disuruh oleh atasannya."Siapa orangnya, ini yang perlu dicari", katanya.Mungkin juga, lanjutnya, orang-orang yang tidak suka terhadap sikap Bapak yang menentang upaya mempersenjatai buruh, nelayan dan petani. "Bapak dulu kan tidak suka rakyat dipersenjatai. Yang bisa dipersenjatai adalah militer saja", katanya. Menurut dia, penjelasan mantan tahanan politik G-30S/PKI Abdul Latief bahwa Soeharto dalang G-30S/PKI sudah bisa menjadi dasar untuk melakukan penelitian oleh pihak yang berwajib. "Ini penting demi lurusnya sejarah. Dan kamipun merasa puas kalau sudah tahu dalang pembunuhan ayah kami", katanya. Dia berharap, kepada semua pelaku sejarah yang masih hidup bersaksilah supaya masalah itu bisa selesai dengan cepat dan tidak menjadi tanda tanya besar bagi generasi muda bangsa ini. Kesaksian istri dan putra-putri A.Yani bahwa Bapaknyalah yang ditunjuk Bung Karno untuk jadi Presiden kedua menggantikan dirinya, dibenarkan oleh mantan Asisten Bidang Operasi KOTI (Komando Operasi Tertinggi), Marsekal Madya (Purn) Sri Mulyono Herlambang dan ajudan A.Yani, Kolonel (Purn) Subardi. Apa yang diucapkan putra-putri Jenderal A.Yani itu benar. Dikalangan petinggi militer informasi tersebut sudah santer dibicarakan. Apalagi hubungan Bung Karno dan A.Yani sangat dekat, ujar Herlambang. Baik Herlambang maupun Subardi menyebutkan, walaupun tidak terdengar langsung pernyataan Bung Karno bahwa dia memilih A.Yani sebagai Presiden kedua jika ia sakit, namun keduanya percaya akan berita itu. "Hubungan Bung Karno dengan A.Yani akrab dan Yani memang terkenal cerdas, hingga wajar jika kemudian ditunjuk presiden",kata Herlambang. "Hubungan saya dengan A.Yani sangat dekat, hingga saya tahu betapa dekatnya hubungan Bung Karno dengan A.Yani", ujar Herlambang yang saat ini sedang menyusun buku putih peristiwa G-30S/PKI. Menyinggung tentang kecurigaan Yayuk Ruliah A.Yani (istri A.Yani), bahwa dalang pembunuh suaminya adalah Soeharto, Herlambang mengatakan bisa jadi seperti itu. Pasalnya 2 (dua) bulan sebelum peristiwa berdarah PKI, Bung Karno sudah menunjuk A.Yani sebagai penggantinya. Tentu saja hal ini membuat iri orang yang berambisi jadi presiden.Waktu itu peran CIA memang dicurigai ada, apalagi amerika serikat tidak menyukai Bung Karno karena terlalu vokal.
                Sedangkan Yani merupakan orang dekat Bung Karno. Ditambahkan Herlambang, hubungan A.Yani dengan Soeharto saat itu kurang harmonis. Soeharto memang benci pada A.Yani. Ini gara-gara Yani menangkap Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban. Selain itu Soeharto juga merasa iri karena usia Yani lebih muda, sementara jabatannya lebih tinggi. Terlebih saat A.Yani menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Bung Karno meningkatkan status KASAD menjadi Panglima Angkatan Darat. "Dan waktu itu A.Yani bisa melakukan apa saja atas petunjuk Panglima Tertinggi Soekarno, tentu saja hal ini membuat Soeharto iri pada A.Yani.
               Dijelaskan juga, sebenarnya mantan presiden Orde Baru itu tidak hanya membenci A.Yani,tapi semua Jenderal Pahlawan Revolusi. D.I.Panjaitan dibenci Soeharto gara-gara persoalan pengadaan barang dan juga berkaitan dengan penjualan pentil dan ban. Sedangkan kebenciannya terhadap MT. Haryono berkaitan dengan hasil sekolah di SESKOAD. Disitu Soeharto ingin dijagokan tapi MT.Haryono tidak setuju. Terhadap Sutoyo, gara-gara ia sebagai Oditur dipersiapkan untuk mengadili Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban itu. Menurut Subardi, ketahuan sekali dari raut wajah Soeharto kalau dia tidak menyukai A.Yani. Secara tidak langsung istri A.Yani mencurigai Soeharto.
               Dan ternyata surat supersemar ( surat perintah sebelas maret ) yang selama ini diakui oleh suharto sebagai surat perintah dari presiden sukarno untuk mengangkat dirinya ( suharto ) menggantikan sukarno menjadi presiden, padahal isinya surat itu bukan seperti itu tapi perintah untuk mengamankan situasi keamanan yang pada waktu itu sedang memanas.
              Surat SUPERSEMAR yang asli yang selama ini di bicarakan itu tidak pernah diperlihatkan oleh suharto kepada umum yang di perlihatkan surat supersemar yang palsu yang dibuat oleh dia sendiri, yang mengangkat suharto menjadi presiden selama 32 tahun.
              Strategi memputar balikan fakta sejarah ini berhasil dilakukn oleh CIA lewat suharto yang di dukung oleh negara amerika serikat, hasilnya PKI berhasil difitnah sebagai pembunuh para jendral juga sebagai yang membuat kekacauan yang ingin menggulingkan pemerintahan sukarno dan ingin mengganti PANCASILA sebagai pedoman negara indonesia bahkan sukarno dianggap juga sebagai antek-antek dan pendukung PKI padahal semua itu salah yang sejujurnya adalah kesimpulannya yang menggulingkan pemerintahan  sukarno dan yang membunuh para jendral serta yang membuat kekacauan kudeta adakah ulah CIA oleh negara amerika serikat lewat tangan suharto yang selama ini pernah menjadi presiden indonesia selama 32 tahun lamanya.
              Itulah fakta sesungguhnya sejarah yang selama ini pernah menggurat negara kesatuan republik infonesia, semoga kita semua bisa menghilangkan buruk sangka dan kebencian yang selama ini kita rasakan, hilangkan pikiran buruk tentang PKI sebenarnya tidak pernah melakukan semua itu janganlah memandang sebelah mata kepada mantan PKI karena itu tidak adil menuduh yang tidak pernah mereka lakukan

RAHASIA SEJARAH SESUNGGUHNYA G 30 S PKI DI INDONESIA

                Gerakan pmberontakan g 30 s pki sejarah yang di ketahui masyrakat selama ini adalah bukan sejarah yang sesungguhnya terjadi, karena di situ ada kebohongan-kebohongan yang memutar balikan fakta sejarah kebenaran sesungguhnya tidak diungkap.
                Awal mula sejarah presiden sukarno kiblat politiknya adalah ke rusia yang dimana disitu ada negara besar yang bernama unisoviet dan negaranya berpaham komunis dan lawan negara unisoviet musuh abadinya yaitu amerika serikat yang berpaham liberalisme, presiden sukarno pernah membuat NASAKOM ( Nasionalis Agama dan Komunis ) dan sangat anti amerika dan juga tidak menyukai negara paman sam itu alasanya salah satunya negara indonesia dan sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh negara amerika serikat.
               situasi politik pada waktu itu di indonesia sukarno sangat disegani dan di hormati di indonesia khususnya dan umum nya di dunia dengan ketegasannya dalam memimpin negara indonesaia, negara amerika mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan indonesia yang dipimpin oleh sukarno lewat peran CIA disusunlah sebuah rencana, kebetulan pada waktu itu presiden sukarno sudah sakit-sakitan, lewat suharto amerika mulai melancarkan penggulungan presiden sukarno pada waktu itu partai politik yang sangat dekat dengan presiden sukarno adalah PKI ( Partai Kmunis Indonesia ).
              PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintahan bahkan ketua MPR sendiri Aidit seorang tokoh PKI dan menteri-mentri dan gubernur hampir rata-rata dari PKI jadi tidak mungkin kalau PKI yang akan menggulingkan pemerintahan sukarno dan membunuh ke 7 para jendral alasan yang logis saja PKI tanpa harus memberontak dia sudah menguasai pemerintahan dan parlemen hampir seluruhnya jadi disini jelas pada waktu itu suharto membuat rencana justru memfitnah PKI yang memberontak dengan alasan adanya dewan jendral yang kejadiannya PKI yang menculik dan membunuh para jendral padahal yang melakukan itu semua bukan PKI tapi suharto di bantu oleh CIA yang didalangi oleh negara amerika serikat yang ingin menggulingkan kepemimpinan presiden sukarno yang kiblat polotiknya ke rusia yang selama ini lawan abadinya negara amerika serikat.
                Kesaksian mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama HARYA SUDIRJA bahwa Bung Karno menginginkan Menpangad Letjen Achmad Yani menjadi Presiden kedua bila kesehatan Proklamator itu menurun, ternyata sudah lebih dahulu diketahui isteri dan putra-putri pahlawan revolusi tersebut. "Bapak sendiri sudah cerita kepada kami (isteri dan putra-putri Yani) bahwa dia bakal menjadi Presiden.Waktu itu Bapak berpesan, jangan dulu bilang sama orang lain", ujar putra-putri Achmad Yani : Rully Yani, Elina Yani,Yuni Yani dan Edi Yani - Sebelumnya diberitakan dalam acara diskusi "Jakarta - Forum Live, Peristiwa G-30S/PKI, Upaya Mencari Kebenaran" terungkap kesaksian baru, yaitu beberapa hari sebelum peristiwa kelam dalam sejarah republik ini meletus, Bung Karno pernah meminta Menpangad Letjen Achmad Yani menggantikan dirinya menjadi presiden bila kesehatan proklamator itu menurun.
               Kesaksian tersebut disampaikan salah satu peserta diskusi: Harya Sudirja. Menurut mantan Menteri Pengairan Dasar zaman Orde Lama ini, hal itu disampaikan oleh Letjen Achmad Yani secara pribadi pada dirinya dalam perjalanan menuju Istana Bogor tanggal 11 September 1965. Putra-putri Achmad Yani kemudian menjelaskan, kabar baik itu sudah diketahui pihak keluarga 2 (dua) bulan sebelum meletusnya peristiwa berdarah G-30S/PKI. "Waktu itu ketika pulang dari rapat dengan Bung Karno beserta para petinggi negara, Bapak cerita sama ibu bahwa kelak bakal jadi presiden", kenang Yuni Yani, putri keenam Achmad Yani. "Setelah cerita sama ibu, esok harinya sepulang main golf, Bapak juga menceritakan itu kepada kami putra-putrinya. Sambil tertawa, kami bertanya, "Benar nih Pak?" Jawab Bapak ketika itu, "Ya", ucapnya. Menurut Yuni, berita baik itu juga mereka dengar dari ajudan Bapak yang mengatakan Bapak bakal jadi presiden. Makanya ajudan menyarankan supaya siap-siap pindah ke Istana.
             Sedangkan menurut Elina Yani (putri keempat), saat kakaknya Amelia Yani menyusun buku tentang Bapak, mereka menemui Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai salah satu nara sumber. "Waktu itu, Pak Sarwo cerita bahwa Bapak dulu diminta Bung Karno menjadi presiden bila kesehatan Proklamator itu tidak juga membaik. Permintaan itu disampaikan Bung Karno dalam rapat petinggi negara. Di situ antara lain, ada Soebandrio, Chaerul Saleh dan AH Nasution", katanya. "Bung Karno bilang, Yani kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi Presiden", kata Sarwo Edhie seperti ditirukan Elina.
              Presiden sukarno sakitnya semakin parah dan keparahan sakitnya ini justru direncanakan oleh CIA lewat suharto dengan membiarkan semakin parah dan tidak memberikan pengobatan yang tepat pada presiden sukarno yang tujuanya agar presiden sukarno tidak sembuh dan diharapkan meninggal dunia,  disini juga di hembuskan fitnah oleh CIA lewat suharto bahwa yang membuat sukarno sakit dan yang melakukan pembiaran adalah PKI.
             Dengan semakin parahnya presiden sukarno dengan sakitnya terdengar kabar akan memberikan jabatannya sebagai presiden kepada jendral ahmad yani dan itu dibenarkan Yuni pihak keluarga senang mendengar berita Bapak bakal jadi Presiden. Namun ibunya (Alm.Nyonya Yayuk Ruliah A.Yani) usai makan malam membuat ramalan bahwa kalau Bapak tidak jadi presiden, bisa dibunuh. "Ternyata ramalan ibu benar. Belum sempat menjadi presiden menggantikan Bung Karno,Bapak dibunuh secara kejam dengan disaksikan adik-adik kami. Untung dan Eddy. "Kalau Bapakmu tidak jadi presiden, ya nangendi (bahasa Jawa artinya :kemana) bisa dibunuh", kata Nyonya Yani seperti ditirukan Yuni. Lalu siapa pembunuhnya ? Menurut Yuni, Ibu dulu mencurigai dalang pembunuhan ayahnya adalah petinggi militer yang membenci Achmad Yani. Dan yang dicurigai adalah Soeharto. Mengapa Soeharto membenci A.Yani ? Yuni mengatakan,sewaktu Soeharto menjual pentil dan ban yang menangkap adalah Bapaknya. "Bapak memang tidak suka militer berdagang.Tindakan Bapak ini tentunya menyinggung perasaan Soeharto". "Selain itu, usia Bapak juga lebih muda, sedangkan jabatannya lebih tinggi dari Soeharto", katanya.
                Sedangkan Rully Yani (putri sulung) yakin pembunuh Bapaknya adalah prajurit yang disuruh oleh atasannya."Siapa orangnya, ini yang perlu dicari", katanya.Mungkin juga, lanjutnya, orang-orang yang tidak suka terhadap sikap Bapak yang menentang upaya mempersenjatai buruh, nelayan dan petani. "Bapak dulu kan tidak suka rakyat dipersenjatai. Yang bisa dipersenjatai adalah militer saja", katanya. Menurut dia, penjelasan mantan tahanan politik G-30S/PKI Abdul Latief bahwa Soeharto dalang G-30S/PKI sudah bisa menjadi dasar untuk melakukan penelitian oleh pihak yang berwajib. "Ini penting demi lurusnya sejarah. Dan kamipun merasa puas kalau sudah tahu dalang pembunuhan ayah kami", katanya. Dia berharap, kepada semua pelaku sejarah yang masih hidup bersaksilah supaya masalah itu bisa selesai dengan cepat dan tidak menjadi tanda tanya besar bagi generasi muda bangsa ini. Kesaksian istri dan putra-putri A.Yani bahwa Bapaknyalah yang ditunjuk Bung Karno untuk jadi Presiden kedua menggantikan dirinya, dibenarkan oleh mantan Asisten Bidang Operasi KOTI (Komando Operasi Tertinggi), Marsekal Madya (Purn) Sri Mulyono Herlambang dan ajudan A.Yani, Kolonel (Purn) Subardi. Apa yang diucapkan putra-putri Jenderal A.Yani itu benar. Dikalangan petinggi militer informasi tersebut sudah santer dibicarakan. Apalagi hubungan Bung Karno dan A.Yani sangat dekat, ujar Herlambang. Baik Herlambang maupun Subardi menyebutkan, walaupun tidak terdengar langsung pernyataan Bung Karno bahwa dia memilih A.Yani sebagai Presiden kedua jika ia sakit, namun keduanya percaya akan berita itu. "Hubungan Bung Karno dengan A.Yani akrab dan Yani memang terkenal cerdas, hingga wajar jika kemudian ditunjuk presiden",kata Herlambang. "Hubungan saya dengan A.Yani sangat dekat, hingga saya tahu betapa dekatnya hubungan Bung Karno dengan A.Yani", ujar Herlambang yang saat ini sedang menyusun buku putih peristiwa G-30S/PKI. Menyinggung tentang kecurigaan Yayuk Ruliah A.Yani (istri A.Yani), bahwa dalang pembunuh suaminya adalah Soeharto, Herlambang mengatakan bisa jadi seperti itu. Pasalnya 2 (dua) bulan sebelum peristiwa berdarah PKI, Bung Karno sudah menunjuk A.Yani sebagai penggantinya. Tentu saja hal ini membuat iri orang yang berambisi jadi presiden.Waktu itu peran CIA memang dicurigai ada, apalagi amerika serikat tidak menyukai Bung Karno karena terlalu vokal.
                Sedangkan Yani merupakan orang dekat Bung Karno. Ditambahkan Herlambang, hubungan A.Yani dengan Soeharto saat itu kurang harmonis. Soeharto memang benci pada A.Yani. Ini gara-gara Yani menangkap Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban. Selain itu Soeharto juga merasa iri karena usia Yani lebih muda, sementara jabatannya lebih tinggi. Terlebih saat A.Yani menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Bung Karno meningkatkan status KASAD menjadi Panglima Angkatan Darat. "Dan waktu itu A.Yani bisa melakukan apa saja atas petunjuk Panglima Tertinggi Soekarno, tentu saja hal ini membuat Soeharto iri pada A.Yani.
               Dijelaskan juga, sebenarnya mantan presiden Orde Baru itu tidak hanya membenci A.Yani,tapi semua Jenderal Pahlawan Revolusi. D.I.Panjaitan dibenci Soeharto gara-gara persoalan pengadaan barang dan juga berkaitan dengan penjualan pentil dan ban. Sedangkan kebenciannya terhadap MT. Haryono berkaitan dengan hasil sekolah di SESKOAD. Disitu Soeharto ingin dijagokan tapi MT.Haryono tidak setuju. Terhadap Sutoyo, gara-gara ia sebagai Oditur dipersiapkan untuk mengadili Soeharto dalam kasus penjualan pentil dan ban itu. Menurut Subardi, ketahuan sekali dari raut wajah Soeharto kalau dia tidak menyukai A.Yani. Secara tidak langsung istri A.Yani mencurigai Soeharto.
               Dan ternyata surat supersemar ( surat perintah sebelas maret ) yang selama ini diakui oleh suharto sebagai surat perintah dari presiden sukarno untuk mengangkat dirinya ( suharto ) menggantikan sukarno menjadi presiden, padahal isinya surat itu bukan seperti itu tapi perintah untuk mengamankan situasi keamanan yang pada waktu itu sedang memanas.
              Surat SUPERSEMAR yang asli yang selama ini di bicarakan itu tidak pernah diperlihatkan oleh suharto kepada umum yang di perlihatkan surat supersemar yang palsu yang dibuat oleh dia sendiri, yang mengangkat suharto menjadi presiden selama 32 tahun.
              Strategi memputar balikan fakta sejarah ini berhasil dilakukn oleh CIA lewat suharto yang di dukung oleh negara amerika serikat, hasilnya PKI berhasil difitnah sebagai pembunuh para jendral juga sebagai yang membuat kekacauan yang ingin menggulingkan pemerintahan sukarno dan ingin mengganti PANCASILA sebagai pedoman negara indonesia bahkan sukarno dianggap juga sebagai antek-antek dan pendukung PKI padahal semua itu salah yang sejujurnya adalah kesimpulannya yang menggulingkan pemerintahan  sukarno dan yang membunuh para jendral serta yang membuat kekacauan kudeta adakah ulah CIA oleh negara amerika serikat lewat tangan suharto yang selama ini pernah menjadi presiden indonesia selama 32 tahun lamanya.
              Itulah fakta sesungguhnya sejarah yang selama ini pernah menggurat negara kesatuan republik infonesia, semoga kita semua bisa menghilangkan buruk sangka dan kebencian yang selama ini kita rasakan, hilangkan pikiran buruk tentang PKI sebenarnya tidak pernah melakukan semua itu janganlah memandang sebelah mata kepada mantan PKI karena itu tidak adil menuduh yang tidak pernah mereka lakukan

Kreativitas Guru, Tumpuan Pengajaran Sastra



Saya selalu merasa bahagia tiap kali membaca karya-karya siswa SMU, puisi maupun cerpen, yang dimuat di suplemen Kaki Langit Majalah Horison. Meskipun di satu sisi, suplemen tersebut kerap dianggap memerosotkan wibawa majalah tersebut, tetapi di sisi lain suplemen tersebut cukup menggairahkan budaya menulis kreatif di kalangan siswa. Suplemen tersebut juga menjadi bukti makin banyaknya siswa SMU yang kini gemar dan mahir menulis karya sastra.

Jika dikaitkan dengan persoalan pengajaran sastra, yang selama ini sering dikeluhkan, karya-karya siswa SMU pada suplemen tersebut menjadi salah satu bukti bahwa pelaksanaan pengajaran sastra di SMU saat ini sebenarnya sudah tidak seburuk yang diduga. Banyak sekolah maupun guru sastra yang sudah memberikan perhatian lebih bagi peningkatan apresiasi sastra para siswanya. Mereka tidak hanya diberi pengatahuan dan sejarah sastra, juga tidak hanya diajak mengapresiasi karya-karya sastra, tapi juga diajak untuk menulis karya sastra. Setidaknya, melalui kegiatan ekstra kurikuler dan sanggar-sanggar sastra di sekolah.

Upaya yang sungguh-sungguh untuk memperbanyak porsi pengajaran sastra guna meningkatkan apresiasi sastra para siswa juga terlihat pada buku-buku pegangan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disusun berdasarkan prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi. Misalnya saja, adalah buku-buku yang disusun oleh Diyan Kurniawati dkk, yakni Bahasa Indonesia (Intan Pariwara), serta yang disusun oleh Tika Hatikah dan Mulyanis, Membina Komptensi Berbahasa dan Sastra Indonesia (Grafindo Media Pratama). Aspek kebahasaan menempati porsi yang sama dengan aspek apresiasi sastra. Aspek-aspek lainnya adalah mendengarkan, berbicara, dan menulis. Jadi, semua aspek penguasaan bahasa Indonesia mendapatkan porsi yang seimbang.

Selain itu, contoh-contoh karya sastra yang menjadi obyek pelajaran juga karya-karya sastra terkini, tanpa meninggalkan karya-karya sastra lama. Peristiwa-peristiwa kesenian yang diambil sebagai bahan bacaan juga peristiwa-peristiwa terkini. Pada buku Bahasa Indonesia 1A, misalnya, siswa dikenalkan pada karya-karya Kirjomulyo, Leon Agusta, Ramadhan KH, Rendra, Slamet Sukirnanto, Asrul Sani, Toto Sudarto Bachtiar, Abdul Hadi WM, Dali S Naga, Taufiq Ismail, Hartoyo Andangjaya, Popi Sopiati, Marianne Katoppo, YB Mangunwijaya, NH Dini, Marga T, Wildan Yatim, Bakdi Sumanto, A Rumadi, Sugiarta Sriwibawa, Ahmad Tohari, Ahmadun Yosi Herfanda, Pandir Kelana, Amal Hamzah, Prijo Basuki, Ajib Hamzah, Motinggo Boesye, Iman Budhi Santosa, Hidayat Muhammad, dan Amir Hamzah.

Pada buku yang sama, jilid 1B, siswa dikenalkan pada karya-karya Arisel Ba, Emha Ainun Najib, Djisno Zero, Bejo, Nugroho Notosusanto, JE Siahaan, Seno Gumira Ajidarma, Sanusi Pane, Max Arifin, Putu Wijaya, A Rumadi, Sopocles, Rendra, Bakdi Soemanto, Iwan Simatupang, Har, Sutan Takdir Alisyahbana, YB Mangunwijaya, Mochtar Lubis, Gerson Poyk, Budi Darma, Ayu Utami, NH Dini, Ahmad Tohari, Hamka, Amijn Pane, Idrus, Adjib Hamzah, YB Sudarmanto, dan Marah Rusli.

Sementara, pada buku Membina Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia jilid 2A (kelas II SMU semester 1) siswa dikenalkan pada karya Sena Gumira Ajidarma, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Chairil Anwar, Putu Wijaya, Bakdi Sumanto, Puntung CM Pudjadi, Rendra, sampai Hikayat Sri Rama. Pada buku yang sama, jilid 2B (untuk kelas II SMU semester 2), siswa dikenalkan pada karya-karya Motinggo Boesye, Harris Effendi Tahar, Robert Fontaine, Ernest Hemingway, dan Abdul Muis. Dan, pada jilid 3B (untuk kelas III SMU Semester 2), siswa dikenalkan sejak pada karya-karya Umar Kayam, Jamil Suherman, Budi Darma, Gregorio Lopez Y Fuentes, Muhammad Ali, Motinggo Boesye, B Sularto, Mochtar Lubis, Suwarsih Djojopuspito, sampai Raja Ali Haji.

Melihat nama-nama sastrawan yang karya-karyanya dikutip pada buku-buku tersebut, sebenarnya sudah tidak pas lagi tudingan sementara pengamat bahwa pengajaran sastra di SMU berhenti hanya sampai Angkatan 66. Sebab, banyak nama-nama sastrawan kontemporer, bahkan terkini, yang karya-karyanya diperkenalkan kepada siswa melalui buku-buku tersebut. Tulisan-tulisan non-sastra yang dikutip juga diambil dari surat-surat kabar dan majalah yang berisi peristiwa-peristiwa terkini. Bahkan, mungkin terlalu inginnya menyesuaikan materi pengajaran sastra dengan perkembangan (sastra) terkini, ada nama-nama yang belum dikenal yang karyanya ikut dikutip, seperti Bejo (cerita lucu), Har (legenda Banyuwangi), Ariesel Ba (puisi), Popi Supiati (puisi) dan Djisno Zero (cerpen, dikutip dari Jawa Pos).

Dengan begitu, materi (buku) yang tersedia untuk pengajaran sastra di SMU sebenarnya sudah sedemikian maju dan sesuai dengan perkembangan sastra dan zaman terkini. Guru tinggal mendorong siswa untuk membaca karya-karya lain dari pengarang-pengarang pilihan yang karya-karyanya dikutip tersebut. Jika mau dicari kekurangannya, barangkali adalah masih kurangnya kesempatan bagi siswa untuk diajak berlatih menulis karya sastra.

Berdasarkan buku-buku di atas, pada aspek ketrampilan menulis, siswa hanya diajak menulis karya sastra pada kelas I semester 2 (jilid 1B), yakni menulis cerpen, puisi dan naskah drama. Inipun, barangkali, hanya diberikan pada satu dua kali pertemuan saja. Pada kenyataannya, di banyak SMU, pelajaran kesenian memang hanya diberikan pada siswa kelas I saja. Karena itu, masih diperlukan kegiatan ekstra kurikuler kesenian, termasuk seni sastra, untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat-bakat seni (sastra) siswa.

Melihat materi dan porsi pengajaran sastra yang saat ini sudah cukup bagus, dan sesuai dengan perkembangan sastra terkini, sebenarnya ada peluang besar bagi guru bahasa/sastra untuk meningkatkan apresiasi dan minat baca siswa terhadap karya sastra. Tetapi, karena pengajaran sastra masih hanya bagian dari pengajaran bahasa, pelaksanaan pengajaran sastra untuk mencapai tujuan tersebut masih sulit untuk berlangsung maksimal. Apalagi, jika upaya guru untuk itu terhalang oleh minimnya buku sastra di perpustakaan sekolah.

Prestasi siswa dalam pengajaran sastra yang tidak muncul sebagai nilai (rapor) tersendiri, juga tidak dapat mendorong mereka untuk bersungguh-sungguh dalam pelajaran sastra. Cukup logis jika siswa merasa tidak perlu bersungguh-sungguh dalam menguasai pelajaran apresiasi sastra, karena prestasi mereka dalam pelajaran ini hanya akan menyumbang tidak lebih dari 20 persen nilai bahasa Indonesia pada rapornya — persentase nilai lainnya disumbang oleh aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan kebahasaan. Apalagi, jika minat mereka pada bidang sastra memang rendah.

Pada akhirnya, efektif tidaknya pengajaran sastra untuk meningkatkan apresiasi dan minat baca siswa terhadap karya sastra, bertumpu pada kreativitas guru bahasanya. Jika sang guru bahasa tidak memiliki minat terhadap sastra, serta apresiasi dan pengetahuan sastranya rendah, maka sulit diharap akan melaksanakan pengajaran sastra secara maksimal, kreatif dan efektif. Dan, jika kebanyakan guru bahasa Indonesia berkarakter demikian, maka pengajaran sastra akan tetap menuai kegagalan. Kenyataannya, rata-rata lulusan SMU saat ini memiliki minat baca dan apresiasi sastra yang sangat rendah.

Karena itu, seperti berkali-kali dikemukakan oleh Taufiq Ismail, sangat penting untuk mengusulkan kembali agar pelajaran sastra dipisahkan saja dari pelajaran bahasa Indonesia. Rasanya, inilah cara paling tepat agar pengajaran sastra di SMU dapat berlangsung secara efektif dan maksimal.

Namun, sembari menunggu kebijakan ‘pemisahan pengajaran sastra dari pengajaran bahasa’ yang belum jelas akan disetujui atau tidak alangkah baiknya jika para guru bahasa dapat memaksimalkan pengajaran sastra di sekolah masing-masing. Meskipun hanya menyumbang 20 persen pada nilai bahasa Indonesia, pengajaran sastra perlu diefektifkan dengan menekankan pada apresiasi.

Langkah sederhananya adalah mendorong atau mewajibkan siswa lebih banyak membaca karya sastra, seperti memberi penugasan pada siswa untuk membuat resensi karya sastra sebanyak mungkin. Sementara, siswa-siswa yang berbakat menulis kreatif dapat dipupuk melalui kegiatan ekstra kurikuler di luar jam pelajaran resmi.

Tradisi kompetitif dengan memberi penghargaan pada karya siswa, baik resensi sastra maupun karya kreatif (cerpen dan puisi), dapat juga dipilih untuk merangsang budaya baca dan tulis siswa. Dalam hal ini, kreativitas guru dalam mengajarkan sastra menjadi tumpuan utama. Hanya dengan kesungguhan, kecintaan, dan kreativitas guru, kualitas pengajaran sastra di sekolah dapat didongkrak secepatnya, agar apresiasi sastra kaum terpelajar kita bisa ditingkatkan lagi.
 http://sembahyangrumputan.blogspot.com/2011/10/kreativitas-guru-tumpuan-pengajaran.html
 
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEPADATAN PENDUDUK
Selama ini negara kita sering sekali mengalami permasalahan. Permasalahan yang sering kali di hadapi oleh negara kita diantaranya adalah permasalahan kependudukan dan masalah kebudayaan. Sebenarnya masalah yang sedang dihadapi oleh negara kita tidak hanya masalah kependudukan dan kebudayaannya saja, masih banyak masalah lain yang sedang negara kita hadapi. Disini saya akan menjelaskan sedikit permasalahan yang sedang di hadapi oleh negara kita yaitu masalah kependudukan.
Selama ini, masalah kependudukan di negara kita bisa di katakan sangat memprihatinkan, dan masih belum mendapatkan perhatian dari para pemerintah ataupun tokoh masyarakat lainnya. Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik apabila sejak dulu sudah ada upaya yang sungguh dari pihak pemerintah. Ternyata masalah kependudukan dapat menimbulkan berbagai macam masalah sosial.
Contoh dari permasalah kependudukan yang sering dihadapi oleh negara kita antara lain:
1. Kepadatan penduduk
2. Gizi buruk
3. Persaingan lapangan pekerjaan
4. Meningkatnya jumlah kemiskinan
5. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
6. Rendahnya kesempatan pendidikan
7. Angka kelahiran kasar (CBR)
8. Transmigrasi
9. Usia perkawinan utama
10. Status perkawinan
11. Angka kelahiran total (FTR)
12. Ratio ibi atau anak
13. Rata-rata anak yang lahir dan hidup
Disini saya akan menjelaskan tentang maksud dai contoh-contoh permasalahan kependudukan diatas:
1. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk biasanya sering terjadi karena banyaknya masyarakat yg bertransmigrasi ke jakarta!
2. Gizi buruk
Gizi buruk ini biasa terjadi karena masyarakat yg tidak memiliki pengetahuan yg cukup tentang seberapa pentingnya menjaga kesehatan. Biasanya disebabkan kurangnya pasokan gizi pada saat ibu sedang mengandung ataupun padda saat anak mulai tumbuh!
3. Persaingan lapangan pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yg sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk inni tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini!
4. Meningkatnya jumlah kemiskinan
Meningkatnya jumlah kemiskinan ini biasanya di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
5. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai sehingga terliahan menjadi kumuh.
6. Rendahnya kesempatan pendidikan
Karena di negara kita tingkat kelahirannya sangat tinggi, tentu semakin banyak fasilitas dan kinerja guru yang diperlukan, sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.
7. Angka kelahiran kasar
Berdasarkan perkiraan yang dihitung Biro Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa Angka Kelahiran Kasar di Indonesia telah menurun dari 33,7 per 1000 penduduk pada periode 1980-1985 menjadi 28,7 per 1000 penduduk dan 25,3 per 1000 penduduk pada periode 1985-1990 dan 1990-1995.
8. Transmigrasi
Transmigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan untuk mencari pekerjaan ataupun untuk merubah nasip mereka.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat lain untuk sedikit mengurangi masalah kependudukan yang ada di negara kita, contohnya seperti:
1. Mengadakan program KB
2. Menekan tingginya tingkat transmigrasi dengan cara mengembalikan kembali para transmigran ke kota asal mereka
3. Pemecahan secara otoritatif
4. Pemecahan secara ilmiah
5. Pemecahan secara metafisik 
 
 http://pebriantyputryeka.blogspot.com/2010/09/permasalahan-yang-timbul-akibat.html

Inilah 14 Bakteri yang Menguntungkan bagi Manusia!

bakteri sehat

Berdasarkan bentuknya, bakteri diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu coccus (berbentuk bulat), bacillus (berbentuk seperti batang), spirochete (berbentuk spiral), dan vibrio (berbentuk koma).
Bakteri menguntungkan disebut ‘probiotik’ sedangkan bakteri yang membantu probiotik berfungsi dengan baik disebut ‘prebiotik’.
Sistem tubuh manusia melawan penyakit melalui lapisan kulit, sistem kekebalan tubuh, lapisan mukosa, dan melalui ‘mikroflora usus’.
Mikroflora usus yang terdapat dalam usus ini tidak lain adalah koloni bakteri menguntungkan.
Berikut adalah beberapa bakteri yang menguntungkan bagi manusia:

1. Lactobacillus acidophilus

Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri yang paling ramah bagi manusia. Lactobacillus merupakan nama genus, dan acidophilus adalah jenisnya.
Bakteri ini secara alami hadir dalam produk susu atau sengaja ditambahkan ke dalam suplemen susu untuk hasil yang lebih baik.

2. Tobacillus acidophilus

Bakteri tobacillus acidophilus juga termasuk ke dalam genus Lactobacillus.
Tobacillus acidophilus merupakan bakteri pencinta asam.
Bakteri ini ditemukan pada buttermilk, yoghurt, sour cream, dan frozen dessert.
Bakteri tobacillus acidophilus mengubah gula dan karbohidrat menjadi asam laktat sehingga disebut bakteri asam laktat.
Cara kerja bakteri tobacillus acidophilus adalah dengan menurunkan pH dan mengurangi risiko pertumbuhan organisme lain dalam makanan.
Proses ini bermanfaat bagi manusia karena bisa mencegah infeksi gastrointestinal.

3. Cyanocobalamin

Bakteri cyanocobalamin membantu produksi vitamin B12 selama proses pencernaan.
Bakteri cyanocobalamin berperan sebagai probiotik.
Probiotik bertanggung jawab terhadap kesehatan pencernaan secara keseluruhan karena memecah senyawa kompleks makanan sehingga mudah diserap dalam darah.

4. Acidophilus bifidus

Bakteri acidophilus bifidus membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah pertumbuhan jamur ‘jahat’ seperti Candida albicans.
Bakteri acidophilus bifidus membersihkan aliran darah dengan menghilangkan racun.
Oleh karena itu, bakteri ini berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Streptomyces

Streptomyces digunakan dalam pembuatan antibiotik.

6. Rhizobium

Rhizobium berperan penting dalam fiksasi nitrogen.

7. E. coli

Escherichia coli ini dalam usus dan dikenal sebagai bakteri enterik.
Bakteri E. coli membantu proses pencernaan dan menjaga agar tubuh tetap sehat.
Mereka juga memproduksi vitamin B-kompleks dan vitamin K.

8. Streptococcus mutans

Streptococcus mutans adalah bakteri yang ditemukan di mulut, berfungsi mengubah sukrosa (gula) menjadi asam laktat.

9. Staphylococcus epidermidis dan Proprionibacterium acnes

Staphylococcus epidermidis dan Proprionibacterium acnes merupakan bakteri yang biasanya terdapat pada kulit dan bersifat komensal.
Kedua bakteri ini berfungsi untuk mencegah penyebaran jamur tertentu.

10. Acidophilus Bacteria

Acidophilus bacteria ditemukan pada organ reproduksi wanita. Bakteri ini menghasilkan asam laktat yang mencegah pertumbuhan jamur.

11. Flora Usus

Flora usus memegang peranan penting dalam pembentukan sel-sel baru untuk regenerasi jalur usus melalui fermentasi serat makanan dan memproduksi asam lemak.
Bakteri usus juga menghasilkan beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

12. Probiotik

Probiotik membantu sintesis vitamin K yang diperlukan untuk pembekuan darah.
Probiotik juga membantu proses penyerapan magnesium.

13. Saccharomyces boulardii

Bakteri saccharomyces boulardii membantu mengurangi risiko diare yang terkait dengan antibiotik pada anak-anak.

http://www.amazine.co/22960/inilah-14-bakteri-yang-menguntungkan-bagi-manusia/